Rabu, 21 Juli 2010

SOEKARNO SANG PENCETUS IDEOLOGI PANCASILA


Pada tanggal 9 April 1945, pemerintah bala tentara Jepang merealisasikan janjinya melalui pembentukan “Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai” atau badan untuk menyelidiki usaha-usaha persiapan kemer-dekaan. Yang menjabat sebagai ketuanya adalah Dr. Radjiman Widyodiningrat dan wakil ketuanya adalah R.P. Suroso. Seluruh anggota Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai berada di Jawa dan Madura, meskipun tugasnya meliputi seluruh Indonesia. Adanya tugas-tugas yang begitu luas karena mengikuti model administrasi kemiliteran bala tentara Jepang. Menurut kemiliteran bala tentara Jepang, perwilayahan di Indonesia terbagi dalam wilayah kekuasaan Angkatan Darat (RIKU-GUN) untuk Jawa dan Sumatera, adapun untuk Indonesia Timur dikuasai oleh Angkatan Laut (KAIGUN).
Pelantikan Badan Penyelidik tersebut dilaksanakan pada tanggal 28 Mei 1945 di Jakarta dengan jumlah personel sebanyak 62 orang, kemudian ditambah 8 orang sehingga berjumlah 68 orang. Tujuan dibentuknya Badan Penyelidik adalah untuk menyelenggarakan pemeriksaan dasar tentang hal-hal yang penting, rancangan-rancangan dan penyelidikan-penyelidikan yang berhubungan dengan usaha mendirikan negara Indonesia.
Lahirya Istilah Pancasila.
Pada tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945, Badan Penyelidik menyelenggarakan persidangan yang sifatnya rahasia. Acara sidang tersebut membahas tentang dasar dan bentuk negara. Dalam persidangan tersebut banyak pidato-pidato yang disampai-kan, namun yang diketahui secara umum hanyalah pidato-pidato ; 1 Dari Mr. M Yamin 2. Dari Mr. Soepomo., dan 3.Dari Ir. Soekarno.

Perjalanan Lahirnya Pacasila



A.Pendahuluan
Pancasila Sebagai dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia telah diterima secara luas dan telah bersifat final. Namun walaupun pancasila saat ini telah dihayati sebagai filsafat hidup bangsa dan dasar negara, yang merupakan perwujudan dari jiwa bangsa,sikap mental,budaya dan karakteristik bangsa, saat ini asal usul dan kapan di keluarkan/disampaikannnya Pancasila masih dijadikan kajian yang menimbulkan banyak sekali penafsiran dan konflik yang belum selesai hingga saat ini.
Namun dibalik itu semua ternyata pancasila memang mempunyai sejarah yang panjang tentang perumusan-perumusan terbentuknya pancasila, dalam perjalanan ketata negaraan Indonesia. Sejarah ini begitu sensitif dan salah-salah bisa mengancam keutuhan Negara Indonesia. Hal ini dikarenakan begitu banyak polemik serta kontroversi yang akut dan berkepanjangan baik mengenai siapa pengusul pertama sampai dengan pencetus istilah Pancasila..
dari beberapa sumber, setidaknya ada beberapa rumusan Pancasila yang telah atau pernah muncul. Rumusan Pancasila yang satu dengan rumusan yang lain ada yang berbeda namun ada pula yang sama. Secara berturut turut akan dikemukakan rumusan dari Muh Yamin, Sukarno, Piagam Jakarta, Hasil BPUPKI, Hasil PPKI, Konstitusi RIS, UUD Sementara, UUD 1945 (Dekrit Presiden 5 Juli 1959), Versi Berbeda, dan Versi populer yang berkembang di masyarakat.
a. Rumusan I: Muh. Yamin, Mr.
Pada sesi pertama persidangan BPUPKI yang dilaksanakan pada 29 Mei – 1 Juni 1945 beberapa anggota BPUPKI diminta untuk menyampaikan usulan mengenai bahan-bahan konstitusi dan rancangan “blue print” Negara Republik Indonesia yang akan didirikan. Pada tanggal 29 Mei 1945 Mr. Muh. Yamin menyampaikan usul dasar negara dihadapan sidang pleno BPUPKI baik dalam pidato maupun secara tertulis yang disampaikan kepada BPUPKI.

Senin, 05 Juli 2010

Detik-detik Pembacaan Naskah Proklamasi

Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00 - 04.00 dini hari. Teks proklamasi ditulis di ruang makan di laksamana Tadashi Maeda jln Imam Bonjol No 1. Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo. Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Di ruang depan, hadir B.M Diah Sayuti Melik, Sukarni dan Soediro. Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Teks Proklamasi Indonesia itu diketik oleh Sayuti melik. Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 telah hadir antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti. Acara dimulai pada pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah dijahit oleh bu Fatmawati, dikibarkan, disusul dengan sambutan oleh Soewirjo, wakil walikota Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor.